TERITORIAL24.COM, MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) terus memperkuat sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu penopang ekonomi daerah.
Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemprov Sumut tengah mengembangkan kawasan unggulan perikanan tangkap dan budidaya yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut, Supriyanto, mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari strategi pengembangan ekonomi biru yang sejalan dengan misi Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution dalam menjaga stabilitas ekonomi makro dan memperkuat ekonomi rakyat.
“Meningkatnya kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan di Sumatera Utara merupakan misi kedua Bapak Gubernur, yakni menjaga stabilitas ekonomi makro,” ujar Supriyanto dalam konferensi pers yang digelar di Lobby Dekranasda Kantor Gubernur Sumut, Medan, Kamis (16/10/2025).
Supriyanto menjelaskan, program unggulan yang tengah dikembangkan meliputi pembentukan Kampung Nelayan Berkah, Kampung Perikanan Budidaya Berkah, serta pengelolaan kawasan konservasi laut terpadu yang didukung sektor pariwisata. “Kampung nelayan bukan hanya tempat tinggal, tapi juga pusat pengelolaan berbasis komunitas. Sementara kampung budidaya diarahkan menjadi sentra produksi ikan untuk konsumsi lokal dan ekspor,” ujarnya.
Sumatera Utara memiliki potensi kelautan yang besar dengan luas wilayah laut mencapai 3,88 juta hektare, terdiri atas 229 pulau dan tiga pulau terluar, yakni Pulau Simuk, Pulau Wunga, dan Pulau Berhala.
Hingga 2023, jumlah nelayan di Sumut mencapai 182.484 jiwa, terdiri dari 171.814 nelayan tangkap di laut dan 10.670 nelayan tangkap di perairan umum. Sedangkan jumlah pembudidaya ikan mencapai 58.960 jiwa dengan total produksi 605.827 ton per tahun.
Selain pengembangan kawasan perikanan, pemerintah juga memperkuat pengelolaan kawasan konservasi laut untuk melindungi ekosistem seperti terumbu karang, mangrove, dan padang lamun.
Enam kawasan konservasi laut telah ditetapkan, di antaranya Perairan Pulau Berhala (3.762 ha), Perairan Sawo-Lahewa Nias Utara (29.130 ha), Pulau Salah Nama (3.806 ha), Tapanuli Tengah (84.429 ha), Pulau Pini (44.336 ha), dan Pulau Batu di Nias Selatan (44.939 ha).